Generasi
pelurus bangsa.
“Anak
muda memang minim pengalaman, karna itu ia tak tawarkan masa lalu. Anak muda
menawarkan masa depan !”
-Anies
Baswedan-
Pelajar adalah sosok
harapan . Sosok yang dielu-elukan, yang dinanti-nantikan membawa perubahan
lebih baik bagi suatu bangsa. Pelajar menanggung banyak tuntutan untuk
menciptakan perubahan, dari pelajar diharap menjadi generasi intelektual yang
dapat dipercaya untuk melanjutkan cita-cita bangsa.
Sederhanannya , pelajar
adalah gambaran akan seperti apa suatu bangsa tersebut di era selanjutnya .Jadi
wajar saja , dan memang begitu seharusnya .Pelajar menjadi ‘Dewa’ yang
diharapkan dapat mewujudkan angan-angan bangsa yang belum sempat atau belum
berhasil diwujudkan .
Permasalahannya ,
apakah pelajar Indonesia ‘merasa’ menjadi titik bertumpu harapan bangsannya ?
Sekedar ‘merasa’ saya kira , kita , pelajar
Indonesia ‘merasakannya’.
Namun , apakah kita memilih untuk ‘mewujudkannya’ ?
Apakah kita memilih untuk bergerak, melaksanakannya ?
Pelajar saat ini banyak mengeluhkan bangsannya ,
pelajar saat ini mengelu-elukan menanti perubahan bangsannya . Pelajar saat ini
semakin gencar mengkritik para pemimpinnya ,kita gerah . Kita mengkritisi
, kita menuntut banyak perubahan .
Namun lupakah ? seharusnya pelajar muncul sebagai
generasi penyelamat , muncul memberikan solusi perubahan .
Bukan menuntut , dan tak berbuat apapun . Bukan
gerah , namun memilih untuk pasrah .
Sejarah mengingatkan , perubahan besar bangsa ini dimulai dari para intelektual muda,
dari para kaum terpelajarnya. Singkatnya , barasal dari para pelajarnya.
Lagi –lagi , sejarah mengingatkan. Bangsa ini
melalui banyak perjuangan , untuk dapat merasakan pendidikan , untuk dapat memberikan
label ‘pelajar’ terhadap para penerus bangsa. Yang sudah sejak lama diharapkan
dapat mengagkat bangsa ini , yang sudah lama diharapkan dapat menghidupkan
harapan harapan yang telah lama mati .
Pelajar selalu dinanti-nanti kontribusinya.
Dinanti-nanti turun tangannya .
Dasarnya, pelajar harus mempunyai rasa memiliki
terhadap bangsannya. Sehingga muncul rasa ingin memberi kontribusi, dan rasa
harus beraksi. Seharusnya pelajar sadar dan faham betul , bahwa kita lah ,
pelajar lah, yang akan menjadi penentu Indonesia dieera selanjutnya .
Kita lah , agen penjaga intergitas bangsa, pelajar
lah agen penjaga eksistensi bangsa . Kita lah , yang harus muncul menjadi
penuntas janji bangsa. Pelajar lah yang harus beraksi , akan dibawa kemana
bangsa ini nantinnya .
Mari bergerak.
Mari ambil peran.
Jika gerah , maka mari turun tangan, jangan hanya
urun angan. Berhenti pasrah . Pilih fokusmu, jadilah hebat lalu perbaiki
bangsamu .
Belajarlah dinegri orang , serap sebanyak-banyaknya.
Lalu kembalilah , bangsa ini menanti. Buat mereka yang nantinya dating dan
belajar kepada kita . 20 tahun lagi , atau mungkin 30 tahun lagi. Semuanya
tergantung kita , bahkan saya yakin kita dapat lebih hebat dari apa yang kita
kira . Bukankah bangsa ini lelah menanti masa kejayaan ? bukankah kita lelah
hanya berdiam dan menanti ?
Mari beraksi. Ekonomi , politik , hokum , pendidikan
, semuanya menanti untuk kita isi. Mari ambil peran , sebelum bangsa kita
‘diperankan’ oleh mereka yang hanya tau soal korupsi.
Berhenti sesali , jika kita masih begini.
Mari satukan amunisi , saatnya yang muda yang
beraksi , saatnya kita beri bukti . Bahwa kita bukanlah generasi tak tau diri .
Bahwa kita adalah generasi yang dinanti-nanti .
Bahwa kita lah , generasi pelurus bangsa .
Oase
A Amjad
Maret 2015
0 komentar :
Posting Komentar