Teruntuk Sang Dewi

Teruntuk Sang Dewi

Maafkan saya yang lancang,
Maafkan saya yang tak tau diri ,Wahai Dewi.
Namun saya, Merasa harus ada yang saya ceritakan sedikit disini, Wahai Dewi ,

Sedikit saja , tak perlu lama- lama . Maukah mendengar kisah saya sedikit saja ?
Saya mohon dengarkan ,sebentar saja .

Wahai Dewi, apa yang Dewi ketahui tentang kisah yang (terkesan) saling menyakiti ? 
Terkesan , hanya terkesan
Bukankah sangat tidak adil ,wahai Dewi ?
Kadang bukankah orang lain tak tau benar apa yang kita maksud ? tak tau benar apa yang kita perjuangka?
Saat ada yang (merasa) tersakiti , sekali lagi, (hanya) merasa tersakiti , Wahai Dewi .
Bukankah mungkin , ada jiwa yang menyakiti untuk melindungi?
Bukankah banyak yang tak terjelaskan disini , Wahai Dewi ?

Lalu , Apa yang Dewi ketahui tentang berdiri diantara 2 pilihan ? 2 Dewi , hanya 2 . Dua yang tiada tiga nya , dua yang tiada lainnya , dua yang sama sama pentingnya , 
Bisakah beri tau saya , mana yang harus saya pilih, ?

Saya tak sekuat Dewi , saya takut kehilangan . Saya tak berhati peri layaknya Sang Dewi , Saya egois tak tau diri.

Selanjutnya ,saya putuskan untuk berhenti memilih , berhenti mencari.
Bukan karna apa apa Wahai Dewi , saya hanya tak merasa pantas memilih , tak mampu, tak kuasa lagi-lagi menyakiti .
Saya ingatkan , mereka dua yang tiada tiganya , mereka yang sama sama pentingnya , Wahai Dewi .
Saya tak ingin mengulangi kesalahan , saya tak mau lagi-lagi menyakiti.
Saya biarkan untuk berjalan seperti seharusnya  , saya biarkan mereka yang membuat pilihan , saya biarkan mereka buat keputusan .
Dan ternyata , semua berjalan tetap sama .

Wahai Dewi , apa yang dewi ketahui tentang ekspresi yang tak terseteksi ?
tentang rasa yang tak sanggup berksekspresi ?
Saya hanya ingin semuanya baik-baik saja ,
saya hanya berharap semua bahagia , Wahai Dewi.
Namun bukankah , pasti ada sudut pandang yang selalu merasa tersakiti?
Bukankah siapapun dapat merasa menjadi yang menyakiti ?

Saya hanya ingin semua bahagia , Dewi . Dengan atau tanpa saya , dengan atau tanpa saya .
Sungguh ikhlas, Dewi . Bukankah saya sudah terlalu banyak membebani ?

Wahai Dewi , Apa yang Dewi ketahui tentang (lagi-lagi) takut sendiri ?
Saya egois , saya tau . 

Saya tidak ingin mengganggu lagi , saya ingin semuanya baik-baik saja ,Wahai Dewi.
Namun bukankah banyak yang tak dapat mereka fahami ?
Bukankah banyak (sekali) rasa yang masih tak sanggup saya bagi ?
tak sanggup, Wahai Dewi .
Banyak yang tak jua terjelaskan , Banyak yang tak dapat saya sampaikan .

Maaf , Dewi . Saya terlalu banyak berceloteh tak tau diri , 
yang terakhir 

Bukankah manusia tak akan saling memahami sebelum bertukar posisi ? 
Bukankah banyak yang tak dapat difahami, disini ?
Banyak yang tak terjelaskan , namun banyak yang asal memutuskan .

Saya yakin Dewi akan mencoba fahami saya ,
cukup begitu , tak apa .
Saya hanya ingin berbagi , saya hanya ingin ditemani , ingin difahami .

terimakasih


0 komentar :

Posting Komentar